Faktanya menjadi pribadi yang diinginkan itu tak segampang merencanakan, memikirkan dan membayangkannya. Sering kali sadar ada banyak kesalahan yang ingin diubah namun tetap saja terulang, meski akhirnya kembali tersadar lalu kembali pula menyesal. "Hari ini harus lebih baik dari kemarin", iya, seharusnya dan memang semestinya begitu tanpa toleransi. Tapi bukannya manusia akan lebih banyak belajar dari kesalahan? ..ehm..
Karakter tentu bukanlah sesuatu yang dapat diarahkan, dan saya setuju. Namun tindakan dan sikap sepertinya bisa direncanakan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk akhirnya "meng-eksekusi" sebuah tindakan, bukan?
Ayolah! Kalaupun masih tahap pembelajaran, belajarlah lebih cepat. Tentukan "how do you want to judged by others?"
00.46/13-08-14. Weird.
Selasa, 12 Agustus 2014
Rabu, 11 Juni 2014
Cinema-nusia
Aku (atau bahkan kita semua) adalah pemain drama paling ulung, didunia per-film-an yang kita ciptakan sendiri. Setiap hari melakukan adegan berbeda yang tak sekali pun pernah sama. Memerankan semua lakon dengan kualitas terbaik, semampu dan sebisanya. Yah, walau acap kali cerita yang diperankan kadang tak sesuai dengan skenario yang diinginkan, namun tetap harus dimainkan. Hidup didunia peran sebenarnya memang tidak mengenal istilah tawar menawar.
Bagaimana hari mu, kawan?
Kalau aku masih begini begini saja. Mahasiswa kedokteran yang jelas bagi sebagian orang, dikenal karena kepandaiannya (?) atau pamor karena biaya kuliahnya yang menbumbung setinggi langit (?), tapi satu yang jelas aku ingin kalian tau; kami juga manusia biasa seutuhnya.
Bagaimana hari mu, kawan?
Kalau aku masih begini begini saja. Mahasiswa kedokteran yang jelas bagi sebagian orang, dikenal karena kepandaiannya (?) atau pamor karena biaya kuliahnya yang menbumbung setinggi langit (?), tapi satu yang jelas aku ingin kalian tau; kami juga manusia biasa seutuhnya.
Senin, 09 Juni 2014
Pesan untuk kita
Baiklah. Jujur saja, tulisan kali ini terinspirasi dari judul tulisan yang sama (kalau tidak salah) yang sebelumnya aku baca dari salah satu web blogger favorit ku "namarapocino.com".
Hi.
Bagaimana harimu? Masih baik seperti biasanya? Baguslah.
Ini aku ada beberapa pesan agar kita renungkan bersama.
Untuk kamu,
Yang dulu aku kejar semampuku, aku banggakan didepan teman-temanku, aku jadikan alasan dari setiap senyum terbaikku, aku jadikan semangat belajarku.
Untuk kamu,
Yang pernah ku berikan seutunya hatiku, ku percayakan untuk menitipkan kebahagiaan kecilku melalui tawa manismu, kamu yang ku ikhlaskan mengisi bagian terindah dipikiranku.
Yang ku tunggu selalu dikala lapar jam makan siang, agar sekedar bisa makan bersamamu.
Yang ku nanti setiap malam minggu, hanya untuk menghabiskan waktu sekedar mengobrol atau menikmati secangkir kopi denganmu.
Untuk kamu juga,
Yang kemudian memutuskan pergi, meninggalkan aku disini.
Kamu yang lalu berjalan sendiri, seolah tak peduli dengan semua cerita yang kita tulis kemarin.
Kamu yang sekarang sudah menemukan bahagia baru, yang saat berpapasan pun seolah tak pernah mengenalku.
Untuk aku,
Yang kemudian harus kembali menyusun rencana baru setelah kepergianmu.
Aku yang terus bingung bagaimana harus memulai pagi tanpa sapaanmu.
Aku yang menjadi mudah sekali tersinggung bahkan marah jika ada yang mengungkit kisah kita dulu.
Untuk aku,
Yang sekarang harus melihat kau tertawa dengan dia ditempat favorit kita dulu.
Yang kini terus mendengar lelucon mu untuk nya, padahal dulu kamu gunakan untuk menghibur sedih ku.
dan ini untuk kita,
Biar lah semua ini menjadi sejarah. Tak usah pernah ada lagi kamu dan aku.
Cukup sudah menyesali semua yang telah dilalui, karena nyatanya kita sama-sama belajar untuk mencintai lebih baik lagi, walau tokohnya bukan aku dan kamu.
Sudahlah, jangan ada lagi senyum canggung jika kita tak sengaja bertemu.
Bahagiamu tidak bersama ku.
Semoga dia, benar mimpi yang menjadi nyata mu.
Hi.
Bagaimana harimu? Masih baik seperti biasanya? Baguslah.
Ini aku ada beberapa pesan agar kita renungkan bersama.
Untuk kamu,
Yang dulu aku kejar semampuku, aku banggakan didepan teman-temanku, aku jadikan alasan dari setiap senyum terbaikku, aku jadikan semangat belajarku.
Untuk kamu,
Yang pernah ku berikan seutunya hatiku, ku percayakan untuk menitipkan kebahagiaan kecilku melalui tawa manismu, kamu yang ku ikhlaskan mengisi bagian terindah dipikiranku.
Yang ku tunggu selalu dikala lapar jam makan siang, agar sekedar bisa makan bersamamu.
Yang ku nanti setiap malam minggu, hanya untuk menghabiskan waktu sekedar mengobrol atau menikmati secangkir kopi denganmu.
Untuk kamu juga,
Yang kemudian memutuskan pergi, meninggalkan aku disini.
Kamu yang lalu berjalan sendiri, seolah tak peduli dengan semua cerita yang kita tulis kemarin.
Kamu yang sekarang sudah menemukan bahagia baru, yang saat berpapasan pun seolah tak pernah mengenalku.
Untuk aku,
Yang kemudian harus kembali menyusun rencana baru setelah kepergianmu.
Aku yang terus bingung bagaimana harus memulai pagi tanpa sapaanmu.
Aku yang menjadi mudah sekali tersinggung bahkan marah jika ada yang mengungkit kisah kita dulu.
Untuk aku,
Yang sekarang harus melihat kau tertawa dengan dia ditempat favorit kita dulu.
Yang kini terus mendengar lelucon mu untuk nya, padahal dulu kamu gunakan untuk menghibur sedih ku.
dan ini untuk kita,
Biar lah semua ini menjadi sejarah. Tak usah pernah ada lagi kamu dan aku.
Cukup sudah menyesali semua yang telah dilalui, karena nyatanya kita sama-sama belajar untuk mencintai lebih baik lagi, walau tokohnya bukan aku dan kamu.
Sudahlah, jangan ada lagi senyum canggung jika kita tak sengaja bertemu.
Bahagiamu tidak bersama ku.
Semoga dia, benar mimpi yang menjadi nyata mu.
a note by and for self.
Pura pura tak peduli nyata nya jauh lebih susah ketimbang seolah mencintai. Aku percaya dan sudah pernah ku coba. Mempertahankan, tak diragukan lagi akan jauh lebih sulit dibanding merebut atau mendapatkan pada awalnya. Anggap saja ini aturan hidup. Suka tak suka, harus manusia terima. Jadi tak usah heran jika apa yang dulu pernah dipunya akan terlihat lebih berharga ketika dilepaskan, atau tak usah bingung kenapa rumput tetangga selalu lebih hijau walau dirawat dengan cara yang sama.
(bukan) Curhat.
Lama sekali setelah terakhir mampir disini, baru sekarang bisa kembali.
Halo!
Sekarang pukul 01:35, senin malam seperti malam lainnya sejak kita tak lagi rutin ke kampus untuk kuliah. Yaah, boring. Apa kabar? Semoga baik.
Ada banyak yang ingin aku ceritakan disini.
Mulai dari beberapa minggu lalu aku sibuk mencari kosan baru untuk pindah dan memulai susasana yang lebih segar. Iya, disini sudah mulai pengap. Bosan sudah dengan semua rutinitas yang begini begitu saja. Bertemu dan melalukan hal sama setiap hari. Bosan, sumpah.
Tapi itu tinggal niat. Nyatanya setelah berkeliling mencari, tak ada kosan yang lebih nyaman dibanding disini hahahaha. Tak hanya urusan hati yaa, untuk tempat tinggal pun aku kalang kabut mencari yang cocok dan "move on".
Kabar Skripsi? Ah! Sudah enam orang dari teman seangkatan yang menjadi sarjana!!!! Aku kapan? Masih lama. Niatan untuk mengolah data saja tak se percik pun ada sampai detik ini.. *Menghela nafas panjang*. Jangan bahas skripsi dulu yaa..
Suasana hati? dalam keadaan baik, hanya saja beberapa waktu terakhir terasa kurang nyaman juga dengan perasaan dan pikiran yang tetap "stuck" dengan pilihan lama. Tapi kali ini bukan tetang dia yang dulu. Bukan masalah karena "masih cinta", demi tuhan bukan.
Perasaan dan pikiran yang tak bisa dideskripsikan disini. Tak bisa dituliskan.
Oh iya, kalau dia yang lama. Aku senang melihat kehidupan dia yang sekarang. Seperti nya dia juga mulai banyak tau tentang bagaimana menentukan pilihan dan menerima resiko yang ditimbulkan hahaha.
Belum saatnya lagi aku jatuh cinta. Saat ini, sepertinya apa yang sudah dipunya memang harus dijaga. Nanti, seperti teori Raditya dika; manusia itu seperti salmon, akan selalu berpindah ketempat yang lebih baik (walau setidaknya menurut dirinya saja).
Selamat malam, istirahat yok.
Halo!
Sekarang pukul 01:35, senin malam seperti malam lainnya sejak kita tak lagi rutin ke kampus untuk kuliah. Yaah, boring. Apa kabar? Semoga baik.
Ada banyak yang ingin aku ceritakan disini.
Mulai dari beberapa minggu lalu aku sibuk mencari kosan baru untuk pindah dan memulai susasana yang lebih segar. Iya, disini sudah mulai pengap. Bosan sudah dengan semua rutinitas yang begini begitu saja. Bertemu dan melalukan hal sama setiap hari. Bosan, sumpah.
Tapi itu tinggal niat. Nyatanya setelah berkeliling mencari, tak ada kosan yang lebih nyaman dibanding disini hahahaha. Tak hanya urusan hati yaa, untuk tempat tinggal pun aku kalang kabut mencari yang cocok dan "move on".
Kabar Skripsi? Ah! Sudah enam orang dari teman seangkatan yang menjadi sarjana!!!! Aku kapan? Masih lama. Niatan untuk mengolah data saja tak se percik pun ada sampai detik ini.. *Menghela nafas panjang*. Jangan bahas skripsi dulu yaa..
Suasana hati? dalam keadaan baik, hanya saja beberapa waktu terakhir terasa kurang nyaman juga dengan perasaan dan pikiran yang tetap "stuck" dengan pilihan lama. Tapi kali ini bukan tetang dia yang dulu. Bukan masalah karena "masih cinta", demi tuhan bukan.
Perasaan dan pikiran yang tak bisa dideskripsikan disini. Tak bisa dituliskan.
Oh iya, kalau dia yang lama. Aku senang melihat kehidupan dia yang sekarang. Seperti nya dia juga mulai banyak tau tentang bagaimana menentukan pilihan dan menerima resiko yang ditimbulkan hahaha.
Belum saatnya lagi aku jatuh cinta. Saat ini, sepertinya apa yang sudah dipunya memang harus dijaga. Nanti, seperti teori Raditya dika; manusia itu seperti salmon, akan selalu berpindah ketempat yang lebih baik (walau setidaknya menurut dirinya saja).
Selamat malam, istirahat yok.
Sabtu, 18 Januari 2014
Kamu
Malam minggu, 18 Januari. Ditengah kemeriahan malam Diklat mahasiswa baru UKM Cinema.
Kamu.
Kamu, iya.
Kamu..
Kamu..
"Selamat pagi" favoritku, hari ini dan semoga terus sampai nanti.
Kamu
Pesulap ajaib yang mampu mengubah mood harian ku dengan sekejap, hanya karena dengan senyum mu yang kadang tak sengaja kau sembunyikan.
Kamu
Penyair hebat. Iya, setidaknya bagiku.
Kalimat manis mu mungkin tak terdengar disetiap telinga, tapi aku selalu berusaha mengerti kata yang kau usaha sampaikan melalui tatapanmu.
Kamu
Sesuatu yang aku tunggu, secepat mungkin. Setidaknya sebelum kopi yang kupesan tak keburu dingin. Selalu segera ingin bertemu.
Kamu
Mimpi terindah, yang membuat siang pun terasa malam agar aku bisa tertidur nyenyak dan bertemu denganmu didalam khayal yang hanya aku dan tuhan yang tahu.
Kamu
Alarm paling cantik dan terawet didunia! Terima kasih untuk setia membangunkan setiap pagi agar aku tak terlambat kuliah. Terima kasih ya!
Kamu
Manager paling disiplin, tak absen mengingatkan untuk tak lupa memakai jaket kalau ingin keluar dengan motor kalau sudah malam, pakai helm, atau mandi sore dan keramas. Ah, kamu sweet sekali.
Kamu
Mimpi terbesar yang ingin sekali ku wujudkan.
Kamu
Semoga terus menjadi kamu. Semoga terus menjadi milikku. Semoga terus seperti ini.
Kamu
Ciptaan tuhan yang aku sayang.
Kamu.
Kamu, iya.
Kamu..
Kamu..
"Selamat pagi" favoritku, hari ini dan semoga terus sampai nanti.
Kamu
Pesulap ajaib yang mampu mengubah mood harian ku dengan sekejap, hanya karena dengan senyum mu yang kadang tak sengaja kau sembunyikan.
Kamu
Penyair hebat. Iya, setidaknya bagiku.
Kalimat manis mu mungkin tak terdengar disetiap telinga, tapi aku selalu berusaha mengerti kata yang kau usaha sampaikan melalui tatapanmu.
Kamu
Sesuatu yang aku tunggu, secepat mungkin. Setidaknya sebelum kopi yang kupesan tak keburu dingin. Selalu segera ingin bertemu.
Kamu
Mimpi terindah, yang membuat siang pun terasa malam agar aku bisa tertidur nyenyak dan bertemu denganmu didalam khayal yang hanya aku dan tuhan yang tahu.
Kamu
Alarm paling cantik dan terawet didunia! Terima kasih untuk setia membangunkan setiap pagi agar aku tak terlambat kuliah. Terima kasih ya!
Kamu
Manager paling disiplin, tak absen mengingatkan untuk tak lupa memakai jaket kalau ingin keluar dengan motor kalau sudah malam, pakai helm, atau mandi sore dan keramas. Ah, kamu sweet sekali.
Kamu
Mimpi terbesar yang ingin sekali ku wujudkan.
Kamu
Semoga terus menjadi kamu. Semoga terus menjadi milikku. Semoga terus seperti ini.
Kamu
Ciptaan tuhan yang aku sayang.
Langganan:
Postingan (Atom)